KAWASAN BERMAKNA

SAMPURASUN.!! SALIRA LEBET DI WEWENGKON BLOG NU DIPERCANTEN SALAWASNA NUMBUL SINARENG TIASA KAWENTAR KAKONCARA KAJAMPARING KA ANGIN-ANGIN... SELAMAT ANDA TELAH MEMASUKI KAWASAN BLOG BERMAKNA NAN JAYA SEPANGJANG MASA DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Minggu, 06 Maret 2011

Pemimpin Situasional

Pada tahun 2002 di daerah Pabaton Kp. Anyar Gg. Mesjid tepatnya di wilayah RW 03 Kelurahan Pabaton Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor terjadi suatu krisis kepemimpinan yang menyebabkan hilangnya kepercayaan warga masyarakat sekitar terhadap para elit politik tertutama para pejabat RT dan RW setempat.

Disaat pergolakan yang tengah terjadi, tampilah salah seorang warga yang bernama Adang Sunandar yang berinisiatif mencari seorang figur calon pengganti Ketua RW 03 Kelurahan Pabaton dengan harapan dapat mereformasi keadaan yang telah benar-benar mencapat titik kulminasi.

Berkat kegigihan dan kerja keras Panitia Pelaksana Pemilihan Ketua RW 03 dan Ketua RT 01  s/d  RT 05 Kelurahan Pabaton yang dimotori oleh Adang Sunandar dan mendapat legalisasi dari Lurah Pabaton yang bernama Sucipto, A.Md. kendatipun mendapat tantangan yang sangat keras dari masyarakat sekitar, maka untuk yang pertama kali pelaksanaan demokrasi di wilayah tersebut tetap diselenggarakan dengan menampilkan 5 (lima) kandidat Ketua RW 03 mewakili 5 RT untuk masa bhakti 2003 s/d 2005, yaitu:
1. M. Sapri
2. Karyati Hadi
3. Syamsu Permana
4. Wira Rahayu
5. Surapati

Proses pemilihan Ketua RW 03 berlangsung menarik, seru, ketat, dan seimbang dalam perolah suaranya masing-masing yang pada akhirnya Wira Rahayu memperoleh suara terbanyak dan terpilih secara resmi menjadi Ketua RW 03 Kelurahan Pabaton untuk masa bhakti 2003 s/d 2005.

Tugas berat Ketua RW 03 terpilih adalah mengembalikan kepercayaan warga masyarakat terhadap para elit politik khususnya kepada Ketua RW dan Ketua RT masing-masing, karena pada saat itu para Ketua RT dan Ketua RW tidak pernah mendapat insentif atau bayaran dari Pemerintah (Lurah).

Sebagai pemimpin situasional yang memimpin lembaga masyarakat di wilayah tersebut, Wira R. mengalami cukup banyak kendala yang dihadapi, namun kesemuanya dapat diatasi dan dapat mengelola pendanaan secara swadaya dari masyarakat. Salah satu perangkat yang sangat membantu program-program ke RW an adalah terbentuknya Pengaman Serba Guna (Panser) RW 03.

Pada akhir masa jabatannya sebagai Ketua RW 03, masih banyak warga masyarakat yang menginginkan Wira R. mencalonkan kembali menjadi Ketua RW,namun hal tersebut ditolak dengan alasan mau mentuntaskan terlebih dahulu pendidikan S1 dan S2 nya. Jadi Ketua RW cukup satu periode saja (2003-2005) dan kebetulan untuk periode tahun 2006-2009 hanya 1 (satu) kandidat Ketua RW 03 yang mau tampil ialah Amung Makmur. Untuk masa bhakti 2009-2012 ternyata kembali diramaikan oleh 5 kandidat, yaitu:
1. Ivone Dassen
2. Amung Makmur
3. Nanang Sukatma
4. Wira Rahayu
5. Haryanto

Yang memperoleh suara terbanyak ternyata warga kembali mempercayakan kepada Amung Makmur.

Sebelumnya Wira R. pernah menjadi salah satu Kandidat Ketua LPM Kelurahan Pabaton mendampingi 2 (dua) kandidat lainnya, yaitu; Wicky Yacoob, BA dan H. Didi. Yang memperoleh suara terbanyak adalah H. Didi, namun terhenti ditengah perjalanannya menjabat sebagai ketua LPM, lalu jabatan Ketua LPM Kelurahan Pabaton dilanjutkan kepemimpinannya oleh sekretarisnya ialah Agus Sunarya.

Ternyata Wira R. cocoknya hanya sebagai pemimpin situasional saja di lembaga sosial kemasyarakatan dan salah satu buktinya adalah hampir selalu menjadi Ketua KPPS dalam suatu pemilihan umum (Pemilu) dan Ketua PPS CBI Kota Bogor. Namun sebenarnya selalu aktif dalam pelbagai aktifitas sosial kemasyarakatan maupun keagamaan dan lain sebagainya.

Semoga sekelumit kisah ini dapat sedikit membangkitkan semangat jiwa Nasionalisme dan Patriotisme, Amiin YRA. Jadilah kader yang tidak keder dan keder, boleh ambisi tapi jangan ambisius, hidupkan aktifitas dan jangan sekali-kali numpang hidup di dalam aktifitas... it's ok!

0 komentar:

Posting Komentar