KAWASAN BERMAKNA

SAMPURASUN.!! SALIRA LEBET DI WEWENGKON BLOG NU DIPERCANTEN SALAWASNA NUMBUL SINARENG TIASA KAWENTAR KAKONCARA KAJAMPARING KA ANGIN-ANGIN... SELAMAT ANDA TELAH MEMASUKI KAWASAN BLOG BERMAKNA NAN JAYA SEPANGJANG MASA DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Cakra Buana Indonesia

PENCAK SILAT

GURU SMPN 12

KOTA BOGOR

Pembelajaran Kelompok Peserta Didik

SMP IT ABN Kota Bogor

Kresna

Sang Raja Nan Cakra Manggala

LOGO

IPSI DAN CBI

JHS 20

Buitenzorg

Minggu, 10 November 2013

Perangkat Pembelajaran PKn SMP

Assalamualaikum Wr. Wb.

Mohon maaf gan, perangkat pembelajaran PKn SMP masih belum sesuai dengan yang diharapkan, jadi ini baru Silabus dan RPP nya saja. Itupun masih mengacu kepada KTSP 2006.. semoga bisa jadi referensi untuk disesuaikan dengan kurikulum 2013.

Silakan unduh Silabus dan RPP PKn SMP di bawah ini!

Silabus Kls 7 - I  ~~>  Download                                       RPP Kls 7 - I  ~~>   Download

Silabus Kls 7 - II ~~>  Download                                       RPP Kls 7 - II ~~>   Download

Silabus Kls 8 - I  ~~>  Download                                       RPP Kls 8 - I  ~~>    Download

Silabus Kls 8 - II ~~>  Downloaf                                        RPP Kls 8 - II ~~>   Download

Silabus Kls 9 - I  ~~>  Download                                        RPP Kls 9 - I  ~~>   Download

Silabus Kls 9 - II ~~>  Download                                        RPP Kls 9 - II ~~>   Download

Para Guru Profesional Siap Mencerdaskan Bangsa





Sabtu, 09 November 2013

Makna Hari Pahlawan & Sumpah Pemuda Yang Terabaikan


Ada 3 tokoh utama dibalik peristiwa heroik 10 Nopember 1945, yaitu Bung Tomo, Bung Hatta dan Bung Karno. Maka  di kala itu apabila para pemuda bertemu dengan siapapun dan dimanapun berada, selalu mengatakan.. "Merdeka Bung!". Diharapkan hingga sekarang dan dimasa mendatang, banyak lagi Bung - Bung terlahirkan kembali yang benar-benar memiliki jiwa Nasionalisme dan Patriotisme, bukan berjiwa KKN atawa berjiwalugong.. :)

Pertempuran Surabaya 1945 merupakan cermin keangkuhan pasukan sekutu imperialisme Inggris, Belanda dan konco-konconya (Nica) yang harus dibayar mahal dengan terbunuhnya 2 orang jenderal dan tewasnya ribuan tentara sekutu dalam pertempuran yang sangat heroik tersebut, kendati bangsa Indonesia hanya bermodalkan bambu runcing dan senjata rampasan dari jepang... Hidup para Pahlawanku! Hidup Indonesiaku! Sekali Merdeka Tetap... MERDEKA!!!

Sangatlah layak apabila bangsa Indonesia menjadikan setiap tanggal 10 Nopember diperingati sebagai hari Pahlawan dan setiap tanggal 28 Oktober dirayakan sebagai hari Sumpah Pemuda.

Namun sungguh prihatin, masih banyak para pelajar & mahasiswa (pemuda) sebagai penerus bangsa
yang belum memahami makna dari hari "Sumpah Pemuda", padahal seharusnya mereka wajib tahu latar belakang dan cita-cita para pemuda bangsa Indonesia di kala tersebut

Sesungguhnya para pelajar (mahasiswa) saat itu baru menyadari pentingnya rasa persatuan dan kesatuan, maka timbulah rasa nasionalisme & patriotisme yang sangat tinggi dengan terbentuknya Budi Utomo pada tgl 20 Mei 1908 yang merupakan tonggak sejarah lahirnya kebangkitan nasional

20 (dua puluh) kemudian para pemuda Indonesia pun berikrar yang terkenal dengan sebutan "Sumpah Pemuda" pada tgl 28 Oktober 1928 yang menyatakan bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu, yaitu; Indonesia dan pada saat itu pula Wage Rudolf Supratman salah satu pemuda Indonesia pertama kali memperkenalkan lagu kebangsaan "Indonesia Raya" dengan iringan musik biola tanpa syair lagu mengingat situasi & kondisi waktu itu.

Bisa kita bayangkan sungguh mulia cita-cita para pemuda bangsa Indonesia pada saat itu padahal kemerdekaan bangsa Indonesia baru bisa diraih pada tgl 17 Agustus 1945, itupun atas inisiatif & desakan para pemuda kala itu yg berbeda pendapat dg kalangan tua hingga memicu terjadinya penculikan Soekarno - Hatta dlm insiden Rengas Dengklok setelah rakyat Indonesia mendengar kekalahan Jepang oleh tentara Sekutu dlm perang dunia kedua Artinya 17 (tujuh belas) tahun sesudah pemuda/i bersumpah baru diperoleh kemerdekaan tsb

Jadi rasa persatuan, kesatuan, cinta & bangga thd Indonesia (Nasionalisme) serta semangat rela berkorban demi kejayaan nusa bangsa (Patriotisme) mereka pertahankan selama 20 + 17 = 37 (tiga puluh tujuh) tahun demi mencapai cita-cita kemerdekaan yang mereka dambakan bersama Sekarang untuk mengisi kemerdekaan bisakah kita mempererat rasa kesatuan dan persatuan? Bisakah kita tetap bersatu? Bisakan kita memiliki jiwa nasionalisme & patriotisme selama 37 th? Bisakah kita rela berkorban demi mencapai cita-cita bersama yg dilandasi 5 (Lima) Pilar Kebangsaan? Yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ikka , dan Kerukunan Nasional... Why not?? Hanya sejarah dan sang waktu jualah yang bisa menjawab semuanya... It's Ok!

Pertempuran Heroik 10 Nopember 1945 ~~> Download

Pidato Monumental Bung Tomo Membakar Semangat Para Pejuang Indonesia

Selasa, 05 November 2013

Patriotik di Dadaku ~ Makna Harkitnas Yang Terabaikan

Dipati Karna dalam perang baratayudha membela Kurawa sampai tetes darah penghabisan justru demi kejayaan Pandawa Lima yang nota bene adalah adik-adiknya sendiri, yaitu; Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa. Senjata Pasopati milik Arjuna akhirnya berhasil membuat Dipati Karna perlaya di medan tegal kuru setra.

Gatot Kaca sebagai panglima perang dari pasukan elit angkatan udara menjadi tawur (tumbal) dan gugur di medan jurit oleh senjata kunta, satu-satunya rudal milik Dipati Karna yang justru atas strategi Batara Kresna agar senjata Kunta yang hanya dapat satu kali digunakan itu tidak jadi diarahkan kepada Arjuna yang menjadi sasaran utama Dipati Karna.

Resi Bisma yang tak mempan oleh serangan senjata apapun dan berfihak kepada kurawa justru dipecundangi oleh seorang prajurit wanita bernama Srikandi.

Kumbakarna gugur di medan perang demi membela tanah air tanah tumpah darahnya yaitu negara Alengka Dirja yang justru dipimpin oleh seorang raja yang diktator dan sangat kejam yaitu Rahwana (Prabu Dasamuka) kakaknya sendiri yang kala itu tengah bertempur melawan balatentara Rama, Lesmana, Anoman, Anggada, Anila dan Sugriwa.

Gunawan Wibisana adiknya Kumbakarna justru berfihak kepada pasukan Rama dan dibuktikan dengan maju bertempur justru melawan putranya Rahwana yang bernama Indrajit (Megananda) yang memiliki senjata pemusnah masal yaitu panah Nagapasa. Dikala itu Rama, Lesmana dan pasukannya hampir dikalahkan oleh Indrajit dan justru Gunawan Wibisana lah yang mampu menandingi dan membinasakannya.

Itulah beberapa contoh para kesatria yang rela berkorban jwa raga serta harga diri demi kejayaan nusa dan bangsa (Patriotisme) versi wayang yang didasari rasa cinta dan bangga terhadap negara/tanah air tercinta (Nasionalisme).

Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, kita mengenal banyak pahlawan yang kesemuanya memiliki jiwa Nasionalisme dan Patriotisme untuk mewujudkan cita-citanya. Contohnya adalah Robert Wolter Monginsidi yang rela berkorban di hukum oleh penjajah Belanda dan gugur dihadapan satu pasukan regu tembak, Kapiten Pattimura yang rela gugur di atas tiang gantungan, Komodor Yos Yoedarso rela tenggelam bersama pasukannya dalam suatu pertempuran heroik di laut Aru demi mempertahankan tanah air dan berhasil menyelamatkan 2 bahtera lainnya, I. Gusti Ngurah Rai mengomandoi puputan (perang sampai tetes darah penghabisan) di Margarana demi kejayaan nusa dan bangsa. Srikandi-Srikandi Indonesia pun telah membuktikan jiwa nasionalisme dan patriotisme, bahkan bertempur maju ke garis depan seperti Cut Nyak Dien, Cut Meutia, Herlina si Pending Emas. Dan masih banyak hal-hal lainnya yang kesemuanya mereka jalani dengan penuh keikhlasan tanpa pamrih. Esa hilang dua terbilang, patah tumbuh hilang berganti, gugur satu tumbuh seribu, dari pada hidup bercermin bangkai lebih baik mati berkalang tanah... "Merdeka atoe Mati."

Sungguh prihatin banyak para pelajar & mahasiswa (pemuda) sebagai penerus bangsa yang belum memahami makna dari hari "Sumpah Pemuda", padahal seharusnya mereka wajib tahu latar belakang dan cita-cita para pemuda bangsa Indonesia di kala tersebut.

Sesungguhnya para pelajar (mahasiswa) saat itu baru menyadari pentingnya rasa persatuan dan kesatuan, maka timbulah rasa nasionalisme & patriotisme yang sangat tinggi dengan terbentuknya Budi Utomo pada tgl 20 Mei 1908 yang merupakan tonggak sejarah lahirnya Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas).

20 (dua puluh) tahun kemudian para pemuda Indonesia pun berikrar yang terkenal dengan sebutan "Sumpah Pemuda" pada tgl 28 Oktober 1928 yang menyatakan bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu, yaitu; Indonesia dan pada saat itu pula Wage Rudolf Supratman salah satu pemuda Indonesia untuk yang pertama kalinya memperkenalkan lagu kebangsaan "Indonesia Raya" dengan iringan musik biola tanpa syair lagu mengingat situasi & kondisi pada waktu itu.

Bisa kita bayangkan sungguh mulia cita-cita para pemuda bangsa Indonesia pada saat itu padahal kemerdekaan bangsa Indonesia baru bisa diraih pada tgl 17 Agustus 1945, itupun atas inisiatif & desakan para pemuda kala itu yg berbeda pendapat dg kalangan tua hingga memicu terjadinya penculikan Soekarno - Hatta dlm insiden Rengas Dengklok setelah rakyat Indonesia mendengar kekalahan Jepang oleh tentara Sekutu dlm perang dunia kedua. Artinya 17 (tujuh belas) tahun sesudah pemuda/i bersumpah baru diperoleh kemerdekaan tersebut.

Jadi rasa persatuan, kesatuan, cinta & bangga terhadap Indonesia (Nasionalisme) serta semangat rela
berkorban demi kejayaan nusa bangsa (Patriotisme) mereka pertahankan selama 20 + 17 = 37 (tiga puluh tujuh) tahun demi mencapai cita-cita kemerdekaan yang mereka dambakan bersama. Sekarang untuk mengisi kemerdekaan bisakah kita mempererat rasa kesatuan dan persatuan? Bisakah kita tetap bersatu? Bisakan kita memiliki jiwa nasionalisme & patriotisme selama 37 th? Bisakah kita rela berkorban demi mencapai cita-cita bersama yg dilandasi 5 (Lima) Pilar Kebangsaan?  Yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika , dan Kerukunan Nasional. Hanya sejarah dan sang waktu jualah yang bisa menjawab semuanya... It's Ok!!

Sekarang di era reformasi ini apakah masih ada manusia-manusia Indonesia yang masih memiliki jiwa Nasionalisme dan Patriotisme tersebut?? Apakah hasil Pilpres September 2014 dapat mengeliminir dan mengatasi dekadensi moral bangsa?? Why not?
Raden Arjuna
Raden Arjuna

Pidato monumental Bung Tomo Tgl 10 Nopember 1945
Membakar semangat Patriotisme dan Nasionalisme ~> Download


Korupsi didadaku...
Korupsi kebanggaanku ~> Download

Role Playing
Cinta Tanah Air ~>  Download

Senin, 04 November 2013

Mata Pelajaran SMP Kurikulum 2013


Sebagaimana dimaklumi bersama, bahwa pada saat sekarang ini kurikulum 2013 masih dalam uji publik. Berikut adalah perbandingan daftar mata pelajaran kurikulum 2006 dan kurikulum 2013.
 Struktur Kurikulum 2006








KOMPONEN
ALOKASI WAKTU PERMINGGU (JP)
KELAS
A. Mata Pelajaran
VII
VIII
IX
1
Pendidikan Agama
2
2
2
2
Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
3
Bahasa Indonesia
4
4
4
4
Matematika
4
4
4
5
Ilmu Pengetahuan Alam
4
4
4
6
Ilmu Penetahuan Sosial
4
4
4
7
Bahasa Inggris
4
4
4
8
Seni Budaya
4
4
4
9
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
2
2
2
10
Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi
2
2
2
B. Muatan Lokal
2
2
2
C. Pengembangan Diri
2*
2*
2*
Jumlah Alokasi Waktu Perminggu
32
32
32





Struktur Kurikulum 2013








MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU PERMINGGU (JP)
KELAS
Kelompok A

VII
VIII
IX
1
Pendidikan Agama
2
2
2
2
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3
3
3
3
Bahasa Indonesia
6
6
6
4
Matematika
5
5
5
5
Ilmu Pengetahuan Alam
5
5
5
6
Ilmu Penetahuan Sosial
4
4
4
7
Bahasa Inggris
4
4
4
Kelompok B




1
Seni Budaya (termasuk Mulok)
3
3
3
2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan (Termasuk Mulok)
3
3
3
3
Prakarya (termasuk muatan Lokal)
3
3
3
Jumlah Alokasi Waktu Perminggu
38
38
38






Sumber : kemdiknas.go.id

 

Kompetensi: kebiasaan berpikir dan bertindak yang merupakan perwujudan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dipelajari.

Standar Kompetensi Lulusan: kemampuan lulusan satuan pendidikan tertentu yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Standar Isi: tingkat kompetensi dan lingkup materi yang dituangkan dalam kriteria tentang
kompetensi lulusan, kompetensi inti, kompetensi dasar mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Standar Proses: standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan melalui pencapaian kompetensi dasar dan kompetensi inti.

Standar Penilaian: standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.

Kompetensi Inti: kemampuan minimal peserta didik untuk setiap satuan pendidikan dan kelas yang tidak terikat oleh konten mata pelajaran tertentu dan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Kompetensi Dasar: kemampuan minimal peserta didik untuk setiap mata pelajaran pada setiap kelas yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan terkait atau bermuatan substansi.