KAWASAN BERMAKNA

SAMPURASUN.!! SALIRA LEBET DI WEWENGKON BLOG NU DIPERCANTEN SALAWASNA NUMBUL SINARENG TIASA KAWENTAR KAKONCARA KAJAMPARING KA ANGIN-ANGIN... SELAMAT ANDA TELAH MEMASUKI KAWASAN BLOG BERMAKNA NAN JAYA SEPANGJANG MASA DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Cakra Buana Indonesia

PENCAK SILAT

GURU SMPN 12

KOTA BOGOR

Pembelajaran Kelompok Peserta Didik

SMP IT ABN Kota Bogor

Kresna

Sang Raja Nan Cakra Manggala

LOGO

IPSI DAN CBI

JHS 20

Buitenzorg

Rabu, 16 Maret 2011

Pemilihan Ketua DKM Masjid Ar Rahmah RW 03 Kelurahan Pabaton Bogor

Pada Minggu (malam Senin) tanggal 13 Maret 2011 ba'da Isya bertempat di Masjid Jami Ar Rahmah telah diadakan pelaksanaan demokrasi di wilayah RW 03 Kelurahan Pabaton Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor dengan 2 agenda rapat yang cukup krusial, yaitu:
1. Pembubaran Panitia Pelaksana Maulid Nabi Besar Muhammad SAW Tahun 1432 H 
2. Musyawarah sekaligus pemilihan Ketua DKM Masjid Ar Rahmah untuk masa bhakti 2011 s/d 2016 H

Sebagai moderator untuk kedua agenda tersebut dipandu oleh Ketua RW 03 Kelurahan Pabaton, sementara  jumlah yang hadir hanya 27 (dua puluh tujuh) jamaah saja.  Rapat pembubaran Panitia Pelaksana Maulid Nabi Besar Muhammad SAW Tahun 1432 H berjalan cukup tertib dan lancar tanpa ada kendala yang berarti. Diawali dengan laporan pertanggungjawaban  yang disampaikan oleh Ketua Panitia, lalu saran-saran yang disampaikan oleh beberapa jamaah. 

Sementara jalannya pemilihan Ketua Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) Ar Rahmah melalui prosedur yang cukup unik namun tetap mengedepankan nilai-nilai Demokrasi Pancasila. Langkah pertama adalah para jamaah diberikan kesempatan untuk menuliskan nama calon (kandidat) sesuai aspirasinya masing-masing dengan menuliskan dalam secarik kertas, lalu dibacakanlah nama-nama kandidat tersebut sebagai berikut:
1. Ustadz M. Syukri, memperoleh 16 suara jamaah yang mencalonkannya
2. Wira Rahayu, S.Pd.,M.MPd memperoleh 6 suara jamaah yang mencalonkannya
3. H. Anasrul, SE memperoleh 3 suara jamaah yang mencalonkannya
4. H. Parmono, memperoleh 2 suara jamaah yang mencalonkannya

Kesemuanya menolak untuk dicalonkan menjadi Ketua DKM Ar Rahmah, hanya Ustadz M. Syukri yang bersedia dicalonkan menjadi Ketua DKM Ar Rahmah. Namun setelah adanya kesepakatan pemisahan antara Imam Masjid dan Ketua DKM, forum kembali bermusyawarah beberapa saat, beberapa tokoh termasuk Ustadz M. Syukri justru bersepakat menetapkan Wira R.  menjadi Ketua DKM Ar Rahmah dan ternyata diluar dugaan diamini oleh seluruh jamaah yang hadir, sementara Ustadz M. Syukri ditetapkan sebagai Imam Masjid Ar Rahmah, maka secara aklamasi dan sudah menjadi takdir Yang Maha Kuasa jadilah Wira R. secara resmi menjadi Ketua DKM Ar Rahmah untuk periode 2011 s/d 2016. 

Secara kebetulan atau memang sudah menjadi Kudrat dan Irodat dari Allah SWT, Wira R. adalah putra dari Almarhum Abdul Halim (Salim) mantan Ketua DKM Ar Rahmah beberapa periode sebelumnya.
Organisasi sosial kemasyarakatan yang pernah dijalani oleh Wira R., yaitu:
1.   Ketua RW 03 Kelurahan Pabaton (2002 s/d 2005) Kecamatan Bogor Tengah
2.   Ketua dan Sekretaris Ikatan Volley Ball Pabaton (IVOPAB)
3.   Wakil Ketua Ikatan Remaja Masjid Ar Rahmah (IREMA)
4.   Pengurus Forum Komunikasi Pemuda Masjid (FKPM) Kota Bogor Bidang Pendidikan dan Pengkaderan
5.   Sekretaris RW 03 dan Sekretaris RT 02 Kelurahan Pabaton Kecamatan Bogor Tengah
6.   Ketua PHBI dan Ketua Panitia Agustusan di wilayah RT 02 dan RW 03 Kelurahan Pabaton
7.   Ketua KPPS TPS 002 Kelurahan Pabaton Kecamatan Bogor Tengah
8.   Ketua II Koperasi Pembiayaan Ekonom Kelurahan (KPEK) Pabaton Kecamatan Bogor Tengah
9.   Ketua Perguruan Pencak Silat Cakra Buana Indonesia (CBI) Kota Bogor
10. Pengurus IPSI Kota Bogor Bidang Organisasi dan Pembinaan Perguruan Pencak Silat

Demikianlah fenomena demokrasi yang terjadi lingkungan masyarakat, semoga hal tersebut bisa dijadikan pembelajaran serta berdampak positif demi citra, cinta, dan cita-cita yang dikehendaki bersama.

Kamis, 10 Maret 2011

Demokrasi (Rangkuman Bab 4 Kls 8 SMP)

Pengertian Demokrasi
Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata demos yang artinya rakyat, dan kratos (kratein) yang berarti pemerintahan. Maka secara sederhana demokrasi dapat diartikan pemerintahan rakyat. Berbagai   definisi dan pendapat tentang arti demokrasi diantaranya adalah menurut Abraham Lincoln, demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. 

Sejarah Perkembangan Demokrasi
Demokrasi pada mulanya digunakan di Yunani Kuno. Ketika itu rakyat menjadi penentu dalam kebijakan pemerintah. Mereka dapat memberikan pendapat dan suaranya secara langsung. Keikutsertaan rakyat pada waktu itu masih sangat dimungkinkan karena jumlah penduduk masih sedikit. Jadi demokrasi yang dilaksanakannya adalah demokrasi langsung, pada perkembangnnya sampai dengan sekarang hampir semua negara banyak yang menerapkan demokrasi tidak langsung atau demokrasi perwakilan atau disebut juga demokrasi modern.
Sejarah perkembangan demokrasi di Indonesia dapat dibagi menjadi empat priode:
a. Periode Demokrasi Parlementer (1945-1955)
b. Periode Demokrasi Terpimpin (1959-1965)
c. Periode Demokrasi Pancasila (1965-1998)
d. Periode Demokrasi dalam orde Reformasi (1998-sekarang)


Macam-Macam Demokrasi
Menurut cara partisipasi terhadap negara , demokrasi dibagi menjadi 2 macam, yaitu : 
1.Demokrasi Langsung
Yaitu rakyat ikut menentukan kebijakan-kebijakan pemerintah atau keputusan kenegaraan secara langsung . 
2.Demokrasi Tidak Langsung yaitu rakyat ikut berperan dalam pemerintahan melalui wakil-wakilnya yang duduk di lembaga pemerintahan. 


Di pandang dari bagaimana keterkaitan antar badan atau organisasi dalam berhubungan, demokrasi dapat di bedakan dalam 3 macam, yaitu :
1.Demokrasi dengan sistem Parlementer
2.Demokrasi  dengan sistem Presidensial 
3.Demokrasi dengan sistem Referendum

Kisi-kisi untuk dapat dijadikan pertanyaan kunci
1.   Pengertian demokrasi
2.   Musyawarah dalam demokrasi Pancasila
3.   Demokrasi yang berlaku pada masa orde lama
4.   Arti dan sifat/jiwa demokratis
5.   Istilah Multi Partai
6.   Contoh pelaksanaan demokrasi langsung dan demokrasi tidak langsung
7.   Isi pasal 28 UUD 1945
8.   Landasan pokok dan konsep dasar suatu pemerintahan demokrasi
9.   Contoh tindakan praduga tak bersalah
10. Tanggungjawab pemerintah dalam sistem kabinet presidensial dan parlementer
11. Dasar hukum demokrasi di Indonesia
12. Sila yang mencerminkan pelaksanaan demokrasi Pancasila
13. Proses pergantian kekuasaan secara teratur dalam masyarakat demokratis
14. Ciri-ciri pemimpin yang demokratis
15. Sikap positif dalam pelaksanaan demokrasi
16. Lembaga/badan pelaksana undang-undang di Indonesia
17. Lembaga/badan demokrasi sebagai penyalur aspirasi rakyat
18. Makna kebebasan yang bertanggjungjawab
19. Penyebab terjadi KKN nya seorang pemimpin
20. Cara mengambil keputusan dalam budaya demokrasi
21. Pilar-pilar demokrasi
22. Perbedaan sistem pemerintahan demokrasi, tirani, diktator, dan oligarki
23. Contoh nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan keluarga
24. Kelebihan dan kelemahan sistem demokrasi langsung
25. Bentuk budaya demokrasi di lingkungan msyarakat
26. Nama lain demokrasi liberal
27. Fungsi kelompok oposisi dalam negara demokrasi








Minggu, 06 Maret 2011

Pemimpin Situasional

Pada tahun 2002 di daerah Pabaton Kp. Anyar Gg. Mesjid tepatnya di wilayah RW 03 Kelurahan Pabaton Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor terjadi suatu krisis kepemimpinan yang menyebabkan hilangnya kepercayaan warga masyarakat sekitar terhadap para elit politik tertutama para pejabat RT dan RW setempat.

Disaat pergolakan yang tengah terjadi, tampilah salah seorang warga yang bernama Adang Sunandar yang berinisiatif mencari seorang figur calon pengganti Ketua RW 03 Kelurahan Pabaton dengan harapan dapat mereformasi keadaan yang telah benar-benar mencapat titik kulminasi.

Berkat kegigihan dan kerja keras Panitia Pelaksana Pemilihan Ketua RW 03 dan Ketua RT 01  s/d  RT 05 Kelurahan Pabaton yang dimotori oleh Adang Sunandar dan mendapat legalisasi dari Lurah Pabaton yang bernama Sucipto, A.Md. kendatipun mendapat tantangan yang sangat keras dari masyarakat sekitar, maka untuk yang pertama kali pelaksanaan demokrasi di wilayah tersebut tetap diselenggarakan dengan menampilkan 5 (lima) kandidat Ketua RW 03 mewakili 5 RT untuk masa bhakti 2003 s/d 2005, yaitu:
1. M. Sapri
2. Karyati Hadi
3. Syamsu Permana
4. Wira Rahayu
5. Surapati

Proses pemilihan Ketua RW 03 berlangsung menarik, seru, ketat, dan seimbang dalam perolah suaranya masing-masing yang pada akhirnya Wira Rahayu memperoleh suara terbanyak dan terpilih secara resmi menjadi Ketua RW 03 Kelurahan Pabaton untuk masa bhakti 2003 s/d 2005.

Tugas berat Ketua RW 03 terpilih adalah mengembalikan kepercayaan warga masyarakat terhadap para elit politik khususnya kepada Ketua RW dan Ketua RT masing-masing, karena pada saat itu para Ketua RT dan Ketua RW tidak pernah mendapat insentif atau bayaran dari Pemerintah (Lurah).

Sebagai pemimpin situasional yang memimpin lembaga masyarakat di wilayah tersebut, Wira R. mengalami cukup banyak kendala yang dihadapi, namun kesemuanya dapat diatasi dan dapat mengelola pendanaan secara swadaya dari masyarakat. Salah satu perangkat yang sangat membantu program-program ke RW an adalah terbentuknya Pengaman Serba Guna (Panser) RW 03.

Pada akhir masa jabatannya sebagai Ketua RW 03, masih banyak warga masyarakat yang menginginkan Wira R. mencalonkan kembali menjadi Ketua RW,namun hal tersebut ditolak dengan alasan mau mentuntaskan terlebih dahulu pendidikan S1 dan S2 nya. Jadi Ketua RW cukup satu periode saja (2003-2005) dan kebetulan untuk periode tahun 2006-2009 hanya 1 (satu) kandidat Ketua RW 03 yang mau tampil ialah Amung Makmur. Untuk masa bhakti 2009-2012 ternyata kembali diramaikan oleh 5 kandidat, yaitu:
1. Ivone Dassen
2. Amung Makmur
3. Nanang Sukatma
4. Wira Rahayu
5. Haryanto

Yang memperoleh suara terbanyak ternyata warga kembali mempercayakan kepada Amung Makmur.

Sebelumnya Wira R. pernah menjadi salah satu Kandidat Ketua LPM Kelurahan Pabaton mendampingi 2 (dua) kandidat lainnya, yaitu; Wicky Yacoob, BA dan H. Didi. Yang memperoleh suara terbanyak adalah H. Didi, namun terhenti ditengah perjalanannya menjabat sebagai ketua LPM, lalu jabatan Ketua LPM Kelurahan Pabaton dilanjutkan kepemimpinannya oleh sekretarisnya ialah Agus Sunarya.

Ternyata Wira R. cocoknya hanya sebagai pemimpin situasional saja di lembaga sosial kemasyarakatan dan salah satu buktinya adalah hampir selalu menjadi Ketua KPPS dalam suatu pemilihan umum (Pemilu) dan Ketua PPS CBI Kota Bogor. Namun sebenarnya selalu aktif dalam pelbagai aktifitas sosial kemasyarakatan maupun keagamaan dan lain sebagainya.

Semoga sekelumit kisah ini dapat sedikit membangkitkan semangat jiwa Nasionalisme dan Patriotisme, Amiin YRA. Jadilah kader yang tidak keder dan keder, boleh ambisi tapi jangan ambisius, hidupkan aktifitas dan jangan sekali-kali numpang hidup di dalam aktifitas... it's ok!